Blogger Widgets

Sabtu, 13 Mei 2017

Coretan Kata : Senja dan Kerinduan

Senja dan kerinduan


Masih menuliskan cerita disaat senja menyapa, aku yang duduk terpaku dalam untaian kata. Menitipkan sedikit harapan untuk mu wahai kenangan. Matahari mengisyaratkan untuk tenggelam, sama seperti mu yang pergi secepat itu membawa kasih sayang yang sekarang padam. Dalam harapan aku mengungkapkan beribu impian yang sudah direncanakan. Keindahan yang dulu pernah kita lakukan, kini lenyap yang larut menjadi sebuah kenangan. Banyak sekali yang menjadi angan, dan berharap kita berdua dapat mewujudkan. Ah... Indahnya  berharap ketika kita masih menjadi 2 pasang sayap. Aku dan kamu pergi kealam mimpi, untuk mewujudkan satu persatu harapan yang akan kita lalui.

Masih dalam senja untuk menyapa sendu yang semakin pilu. Aku sadar, aku bukanlah orang yang pantas untuk bersanding sejajar. Semua isyarat pergi menandakan aku bukanlah orang yang pantas untuk melabuhkan hati. Sayatan demi sayatan sudah selayaknya aku dapatkan. Begitu pilunya hatiku dalam temaramnya cahaya senja berhiaskan mahkota keindahan yang nyata.

Sejenak, aku membuka kembali kenangan yang tergores dalam keindahan luka. Aku merindukan kenangan yang tak nyata, tapi terpampang nyata. Sejenak, aku memaki diriku dengan segala kekurangan ku. Sejenak, aku merindukanmu tapi itu bukan dirimu. Sejenak, aku tersadar diriku hanyalah seorang pecundang yang tak layak untuk bersandar. Sejenak, kau berhasil membuat diriku rapuh dengan parasmu yang membuatku luluh.
Sejenak, kenangan itu melintas dan semakin jelas bahwa aku memang tak pantas. Sejenak itu pula aku putus asa dalam keindahan senja, dan merindukan sesuatu yang mustahil menjadi nyata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar