Orang sering mungucapkan
kata “Ego” maupun “Egois”, sebenernya mereka tau gak sih sebenernya apa itu ego.
Atau asal ngomong aja, hehehe…. Bercanda Sob …!!!
Dalam teori kepribadian
banyak yang berpendapat tentang Ego itu senidiri. Saya mencoba menjabarkan teori
ini menurut para ahli, salah satunya Menurut Sigmund Freud.
Teori
Kepribadian, Id, Ego, Superego Menurut Sigmund Freud
Menurut teori psikoanalitik Sigmund Freud,
kepribadian terdiri dari tiga elemen. Ketiga unsur kepribadian itu dikenal
sebagai Id, Ego, dan Superego, yang bekerja sama untuk menciptakan perilaku
manusia yang kompleks.
1. Id
Id adalah satu-satunya komponen kepribadian
yang hadir sejak lahir atau sistem dasar kepribadian. Aspek kepribadian
sepenuhnya sadar dan termasuk dari perilaku naluriah dan primitif. Menurut
Freud, id adalah sumber segala energi psikis, sehingga komponen utama
kepribadian.Id didorong oleh prinsip kesenangan, yang berusaha untuk kepuasan
segera dari semua keinginan, keinginan, dan kebutuhan. Jika kebutuhan ini tidak
puas langsung, hasilnya adalah kecemasan atau ketegangan.
Sebagai contoh, peningkatan rasa lapar atau
haus harus menghasilkan upaya segera untuk makan atau minum. id ini sangat
penting awal dalam hidup, karena itu memastikan bahwa kebutuhan bayi terpenuhi.
Jika bayi lapar atau tidak nyaman, ia akan menangis sampai tuntutan id
terpenuhi.
Dorongan-dorongan dari Id dapat dipusatkan
melalui proses primer yang dapat diperoleh dengan tiga cara:
a.
Perbuatan
Seorang bayi yang sedang timbul dorongan
primitifnya,misalnya menangis karena ingin menyusui ibunya. Bayi akan berhenti
menangis ketika ia menemukan putting susu ibunya dan mulai menyusu.
b. Fungsi
kognitif
Yaitu kemampuan individu untuk membayangkan atau mengingat
hal-hal yang memuaskan yang pernah dialami dan diperoleh. Dalam kasus ini
individu akan berhayal terhadap hal-hal yang nikmat atau menyenangkan.
c.
Ekspresi dari Afek atau Emosi
Yaitu dengan memperhatikan emosi tertentu
akan terjadi pengurangan terhadap dorongan-dorongan premitifnya.
Namun, segera memuaskan kebutuhan ini tidak
selalu realistis atau bahkan mungkin. Jika kita diperintah seluruhnya oleh
prinsip kesenangan, kita mungkin menemukan diri kita meraih hal-hal yang kita
inginkan dari tangan orang lain untuk memuaskan keinginan kita sendiri.
Perilaku semacam ini akan baik mengganggu dan sosial tidak dapat diterima.
Menurut Freud, id mencoba untuk menyelesaikan ketegangan yang diciptakan oleh
prinsip kesenangan melalui proses utama, yang melibatkan pembentukan citra
mental dari objek yang diinginkan sebagai cara untuk memuaskan kebutuhan.
2. Ego
Ego adalah dibawa sejak lahir, tetapi
berkembang seiring dengan hubungan individu dengan lingkungan. Prinsipnya
realitas atau kenyataan. Untuk bisa bertahan hidup,individu tidak bisa
semata-mata bertindak sekedar mengikuti impuls-impuls atau
dorongan-dorongan,individu harus belajar menghadapi realitas.sebagai ilustrasi
dari pernyataan ini,”seorang anak harus belajar bahwa dia tidak bisa mengambil
makanan karena terdorong secara impulsif ketika dia melihat makanan”. Jika ia
mengambil makanan itu dari orang yang lebih besar,maka ia akan kena pukul. Ia
harus memahami realita sebelum bertindak. Bagian dari jiwa atau struktur
kepribadian yang menunda impuls secara langsung dan memahami realita seperti
ini disebut ego.
Menurut Freud, ego adalah struktur
kepribadian yang berurusan dengan tuntutan realita,berisi penalaran dan
pemahaman yang tepat. Ego berusaha menahan tindakan sampai dia memiliki
kesempatan untuk memahami realitas secara akurat,memahami apa yang sudah
terjadi didalam situasi yang berupa dimasa lalu,dan membuat rencana yang
realistik dimasa depan. Tujuan ego adalah menemukan cara yang realistis dalam
rangka memuaskan Id.
Ego mempunyai beberapa fungsi diantaranya:
a) Menahan
menyalurkan dorongan
b) Mengatur
desakan dorongan-dorongan yang sampai pada kesdaran
c)
Mengarahkan suatu perbuatan agar mencapai tujuan yang diterima
d) Berfikir logis
e)
Mempergunakan pengalaman emosi-emosi kecewa sebagai tanda adanya suatu yang
salah,yang tidak benar,agar kelak dapat dikategorikan dengan hal lain untuk
memusatkan apa yang akan dilakukan sebaik-baiknya.
3. Super Ego
Komponen terakhir untuk mengembangkan
kepribadian adalah superego. superego adalah aspek kepribadian yang menampung
semua standar internalisasi moral dan cita-cita yang kita peroleh dari kedua
orang tua dan masyarakat - kami rasa benar dan salah. Superego memberikan
pedoman untuk membuat penilaian.
Ada dua bagian superego:
Yang ideal ego mencakup aturan dan standar
untuk perilaku yang baik. Perilaku ini termasuk orang yang disetujui oleh figur
otoritas orang tua dan lainnya. Mematuhi aturan-aturan ini menyebabkan perasaan
kebanggaan, nilai dan prestasi.
Hati nurani mencakup informasi tentang
hal-hal yang dianggap buruk oleh orang tua dan masyarakat. Perilaku ini sering
dilarang dan menyebabkan buruk, konsekuensi atau hukuman perasaan bersalah dan
penyesalan. Superego bertindak untuk menyempurnakan dan membudayakan perilaku
kita. Ia bekerja untuk menekan semua yang tidak dapat diterima mendesak dari id
dan perjuangan untuk membuat tindakan ego atas standar idealis lebih karena
pada prinsip-prinsip realistis. Superego hadir dalam sadar, prasadar dan tidak
sadar.
Interaksi dari Id, Ego dan superego
Dengan kekuatan bersaing begitu banyak,
mudah untuk melihat bagaimana konflik mungkin timbul antara ego, id dan
superego. Freud menggunakan kekuatan ego istilah untuk merujuk kepada kemampuan
ego berfungsi meskipun kekuatan-kekuatan duel. Seseorang dengan kekuatan ego
yang baik dapat secara efektif mengelola tekanan ini, sedangkan mereka dengan
kekuatan ego terlalu banyak atau terlalu sedikit dapat menjadi terlalu keras
hati atau terlalu mengganggu.
Menurut Saya, kunci pembentukan prilaku dan kepribadian yang
sehat adalah bisa menyeimbangkan antara id, ego, dan superego.ego
Dalam pandangan aliran Psikoanalisis yang
dipelopori oleh Sigmund Freud, jiwa manusia terdiri atas tiga bagian, yaitu Id, Ego, Super ego.
Id adalah
bagian jiwa manusia yang mencakup insting yang timbul di dalam tubuh. Id tunduk
pada hedonisme dan selalu bertujuan melakukan pemuasan tanpa memperdulikan
rasio, moral, atau realitas. Singkatnya, Id adalah endrgi psikis yang hanya
memikirkan kesenangan semata.
Ego adalah bagian jiwa yang memegang kendali dan menguasai keinginan-keinginan instingtif yang timbul dari Id. Ego lah yang memperkenankan pemuasan atas keinginan-keinginan instingtif yang diinginkannya, menangguhkan apa yang dipandang perlu ditangguhkan, serta mengekang apa yang perlu dikekang dengan memperhatikan realitas atau dunia eksternal yang memiliki norma-norma, nilai-nilai, moral, dan ajaran-ajaran agama. Apabila ego berhasil dalam menjalankan fungsinya sebagai penyelaras itu, maka akan terwujud keseimbangan dan kesehatan jiwa.
Super ego adalah bagian jiwa yang terbentuk dari ajaran-ajaran yang diperoleh individu dari kedua orang tuanya, sekolah, dan nilai-nilai budaya tempat ia berkembang. Super ego merupakan kekuatan jiwa yang bersifat internal yang akan mengintrospeksi individu, mengontrol, mengkritik, dan mengancamnya dengan hukuman. Super ego inilah yang biasa dikenal sebagai hati nurani. Super ego merepresentasikan sesuatu yg luhur dalam tabiat manusia.
Untuk lebih mempermudah anda dalam memahami konsep Id, Ego, dan Super ego yang dikemukakan Freud diatas, simak contoh berikut: Misalnya anda adalah seorang bendahara yang diserahi tugas mengelola uang sebesar 1 miliar rupiah tunai. Id mengatakan pada anda: "Pakai saja uang itu sebagian, toh tak ada yang tahu!". Sedangkan Ego berkata: "Cek dulu, jangan-jangan nanti ada yang tahu!". Sementara Super ego menegur: "Jangan lakukan!"
Ego adalah bagian jiwa yang memegang kendali dan menguasai keinginan-keinginan instingtif yang timbul dari Id. Ego lah yang memperkenankan pemuasan atas keinginan-keinginan instingtif yang diinginkannya, menangguhkan apa yang dipandang perlu ditangguhkan, serta mengekang apa yang perlu dikekang dengan memperhatikan realitas atau dunia eksternal yang memiliki norma-norma, nilai-nilai, moral, dan ajaran-ajaran agama. Apabila ego berhasil dalam menjalankan fungsinya sebagai penyelaras itu, maka akan terwujud keseimbangan dan kesehatan jiwa.
Super ego adalah bagian jiwa yang terbentuk dari ajaran-ajaran yang diperoleh individu dari kedua orang tuanya, sekolah, dan nilai-nilai budaya tempat ia berkembang. Super ego merupakan kekuatan jiwa yang bersifat internal yang akan mengintrospeksi individu, mengontrol, mengkritik, dan mengancamnya dengan hukuman. Super ego inilah yang biasa dikenal sebagai hati nurani. Super ego merepresentasikan sesuatu yg luhur dalam tabiat manusia.
Untuk lebih mempermudah anda dalam memahami konsep Id, Ego, dan Super ego yang dikemukakan Freud diatas, simak contoh berikut: Misalnya anda adalah seorang bendahara yang diserahi tugas mengelola uang sebesar 1 miliar rupiah tunai. Id mengatakan pada anda: "Pakai saja uang itu sebagian, toh tak ada yang tahu!". Sedangkan Ego berkata: "Cek dulu, jangan-jangan nanti ada yang tahu!". Sementara Super ego menegur: "Jangan lakukan!"
Itulah sekilas penjelasan dari saya, semoga bermanfaat....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar